MAKALAH
KUNJUNGAN LAPANGAN KE JOGJAKARTA
TAHUN 2018
Disusun Oleh:
1. ANITA LAVEGA
2. ADRIANA MAULIDA
3. TSARA DEWI RAHAYU
4. DEKA TRI AGESTI
5. WIDYA SEPTIANI
6. STEVI AUHLIANI
7. TIARA EKA PUTRI
8. DINDA SHALSA AGISTIE
9. GESHA AMALIA GANITRI
10. ANOVA DWI SALSA
11. SANTI SUSANTI
SMP NEGERI 2 PASAWAHAN
KUNINGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga dapat
menyelesaikan laporan perjalanan kunjungan lapangan ke Yogyakarta dengan lancar
tanpa halangan apapun, sesuai waktu yang di tentukan.
Setelah terselesaikanya laporan
kunjungan lapangan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Pembuatan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Seni dan Budaya, IPA, IPS, PAI, PKn, TIK, PLH, Matematika,
Bahasa Inggris.
Terlaksananya rangkayan kegiatan
kunjungan lapangan, hingga terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari
fasilitas,dukungan,dan bantuan sebagai pihak,untuk itu kami mengucapkan
terimakasih dan penghargaan setinggi-tinggi kepada:
1.
Bapak Didi Mulyadi S.Pd. selaku Kepala
SMPN 2 Pasawahan;
2.
Bapak Utum Supriyatna selaku Ketua Komite
SMPN 2 Pasawahan;
3.
Bapak Husni Tamrin S.Pd.,MM. selaku
ketua panitia kunjungan lapangan dan penanggungjawab kegiatan;
4.
Bapak Agung Purwandono M.Pd. selaku
penanggung jawab kegiatan;
5.
Bapak Tiscuana S.Pd. selaku penanggung
jawab kegiatan;
6.
Semua guru-guru yang mengikuti dan
membantu kunjungan lapangan;
7.
Bapak Adhetia Angga P., S.Pd selaku
pembimbing kelompok;
8.
Kepada kedua orangtua;
9.
Dan semua pihak yang telah membantu
dalam kegiatan kunjungan lapangan.
Laporan ini masih jauh dari sempurna,untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan penulisan
laporan di masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
siswa.
Pasawahan, Maret
2018
Penulis,
LEMBAR
PENGESAHAN
Pasawahan, Maret 2018
Mengetahui,
Kepala
Sekolah, Pembimbing,
DIDI MULYADI, S.Pd. ADHETIA ANGGA
P., S.Pd
NIP. 19620724 198603 1 007
DAFTAR
ISI
A. Kata
Pengantar ................................................................................. i
B. Lembar
Pengesahan .......................................................................... ii
C. Daftar
Isi ........................................................................................... iii
D. Perjalanan
Kunjungan Lapangan....................................................... 1
E. Kunjungan
Lapangan Di Jogjakarta ................................................. 2
1. Candi
Borobudur .......................................................................... 2
2. Museum
Monumen Jogja Kembali ................................................ 4
3. Pantai
Parangtritis ........................................................................ 5
4. Tebing
Breksi ................................................................................ 6
5. Taman
Pintar ................................................................................ 7
6. Malioboro
..................................................................................... 8
F. Penutup
............................................................................................ 10
G. Daftar
Pustaka .................................................................................. 11
H. Lampiran
.......................................................................................... 12
PERJALANAN
KUNJUNGAN LAPANGAN
Tepat pukul 19.00 WIB, seluruh
siswa berkumpul dan guru pendamping di wajibkan sudah berkumpul di SMP Negeri 2
Pasawahan. Pukul 19.30 WIB, seluruh siswa SMP Negeri 2 Pasawahan berangkat dari
Pasawahan menuju Yogyakarta. Selama dalam perjalanan kami hanya memanfaatkan
untuk beristirahat karena dilakukan pada malam hari. Semua menikmati perjalanan
yang ditemani musik pengantar tidur. Keesokan harinya, tepat pukul 07.00 WIB,
rombongan dari SMP Negeri 2 Pasawahan sampai di Candi borobudur. Tempat pertama
yang dikunjungi di daerah Magelang Jawa Tengah. Mempelajari relief Candi
Borobudur peninggalan kerajaan zaman dulu sampai pukul 10.00 WIB. Selajutnya
kami melakukan perjalanan menuju Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali),
sekitar pukul 13.30 WIB sampai pukul 14.30 WIB. Selanjutnya kami mengunjungi
Pantai Parangtritis, sekitar pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB sambil
menikmati matahari sore. Selanjutnya menuju hotel untuk beristirahat. Keesokan
harinya kami mengunjungi Tebing Breksi, sekitar pukul 10.00 WIB kami sampai di
Tebing Breksi sampai pukul 12.00 WIB. Selanjutnya menuju Taman Pintar sampai
sekitar pukul 14.00 WIB, sebuah wahana pembelajaran yang sangat edukatif.
Sekitar pukul 15.30 WIB kami mengunjungi Jalan Malioboro, pusat belanja di
pusat kota Jogjakarta. Menikmati suasanan sore hari di kota Jogjakarta yang
penuh dengan keramaian para wisatawan. Sekitar pukul 19.00 WIB kami berangkat
menuju rumah di Kuningan. Sayonara...
KUNJUNGAN
LAPANGAN DI JOGJAKARTA
1. Candi
Borobudur
Asal usul Candi Borobudur .
Candi Borobudur merupakan Candi Budha terbesar di indonesia.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli sejarah, asal usul Candi Borobudur merupakan
hasil dari peninggalan masa Dinasti Saylendra kerajaan mataram, tepatnya saat
kerajaan ini di perintah oleh Raja Samaratungga. Para ahli berpendapat bahwa
pembangunan Candi Borobudur selsai pada abad ke 8. Ada hal yang sampai sekarang
masih menjadi misteri dari candi ini, apa itu? Sesuatu yang masih menjadi
misteri candi borobudur adalah mengenai asal usul namanya.
Beberapa mitos mengenai asal usul penamaan Candi Borobudur
ada yang mengatakan bahwa Candi ini berasal dari kata “Samara Budhara” artinya
gunung dengan lereng berteras teras. Sementara itu, ada juga yang berpendapat
bahwa asal usul penamaan Borobudur dari dua kata yaitu Bore dan Budur. Bore
memiliki arti Dasa tempat ditemukan candi, sementara budur memiliki arti purba.
Pendapat tersebut di tulis dalam bukunya yang berjudul “ Sejarah Pulau Jawa”.
Berdirinya Candi Borobudur
Berdasarkan bukti yang nyata pada isi tulisan di batu-batu
yang terdapat di Candi Borobudur disitu disebutkan bahwa candi ini dibangun
pada tahun 780 Masehi atau pada masa wangsa sanjaya berkuasa di kerajaan
mataram. Proses pembangunan membutuhkan waktu yang lama hinnga dapat di
selesaikan pada tahun 830 Masehi atau sekitar 50 tahun (saat Raja Samaratungga
berkuasa).
Pembangunan Candi Borobudur
Ø
Tahap
pertama: Pembangunan dimulai pada tahun 780 Masehi, tahap
pertama ini candi masih berupa bangunan kecil yang berbentuk teras bertumpuk
berjumlah 3.Tahap ini mulanya bangunan di rancang berbentuk piramida kecil dan
kemudian di hancurkan.
Ø
Tahap
kedua: Pembangunan pada tahap ke 2, jumlah teras bangunan
yang semula berjumlah 3 kemudian di perbanyak. Hal ini di lakukan dengan di
lebarkannya pondasi candi borobudur.
Ø
Tahap
ketiga: Tahap ini, perubahan pembangunan dilakukan lebih
teliti. Puncak teras yang sebelumnya berjumlah 1 teras bundar kemudian di
pindahkan dan di ganti dengan 3 teras berbentuk bundar.Selain itu, di setiap
teras yang berada di puncak di bangun juga sebuah stupa.
Ø
Tahap
keempat & kelima: Tahap ini terjadi beberapa perubahan,
meliputi menambahkan relief baru,perubahan
patung dan tangga di sepanjang jalan
candi. Dekorasi pada monumen pun di rubah namun simbolnya tetap sama.
Relief
Candi Borobudur
Keberadaan relief di Candi Borobudur
merupakan karya seni tinggi yg memiliki nilai
tak terhingga dan sangat mahal harganya. Pada tahap pertama pembangunan
candi, terdapat relief pada bagian kaki bangunan .
Pada bagian dinding pertama, candi
borobudur terdiri dari empat relief
meliputi 2 pada bagian serambi dan 2 di
tembok tama. Relief di bagian serambi menggambarkan tentang
Buddha dari lahir dan kisah hidupnya. Sementara itu, relief pada dinding
utama menggambarkan kehidupan hingga mendapatkan pencerahan serta sang budha
sebagai guru bertapa.
Pada bagian ke lima terdapat 3 gambaran bagian atasnya. Relief bagian atas
menggambarkan tentang seorang pemuda anak dari pedagang yang memiliki nama sudhana.
Tokoh ini mencari pencerahan dengan berguru ke beberapa guru. Rata-rata relief
di bagian atas menceritakan kehidupan tentang sudhana. Terdapat pula relief transportasi
yang digunakan sudhana untuk berpergian yakni dengan gajah dan kereta kuda.
Sementara itu, pada bagian terakhir
relief yang terdapat di Candi Borobudurdibagian teras atas menceritakan tentang
sudhana melakukan sumpah untuk menjadi Bodistava. Relief yang terdapatdi bagian
paling atas ini menunjukan bahwa pada bagian ini merupakan bagian yang sangat
dihormati di bangunan Candi Borobudur .
Relief-relief yang terdapat di gambarkan dengan tujuan para peziarah yang
datang untuk mengikuti jejak sudhana .
2.
MUSEUM MONUMEN JOGJA KEMBALI
Museum monumen yogya kembali adalah sebuah museum sejarah
perjuangan kmrdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan
dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di
bagian utara kota ini banyak di kunjungi oleh para pelajar dalam acara
darmawisata.
Museum monumen dengan
bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai
dan di lengkapi dengan ruang
perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu masuk di tuliskan sejumlah
422 nama pahlawan yang gugur didaerah wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19
Desember 1948 samoai dengan 29 Juni 1949.Dalam 4 ruang museum di lantai 1
terdapat benda-benda koleksi: realia,
replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur
umum dalam suasana perang
kemerdekaan 1945-1949. Tandu dan dokar
(kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman juga disimpan di sini (di ruang
museum nomor 2).
Monumen yogya kembali
di bangun pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara tradisional penamaa kepala
kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri
Paduka Paku Alam VIII. Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh
kolonel Soegiarto , selaku wali kota madya Yogyakarta pada tahun 1983 . Nama
Yogya kembali dipilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari
peristiwa sejarah di tariknya tentara pendudukan Belanda dari ibu kota RI
Yogyakarta pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini merupakan tanda awal
bebasnya bangsa indonesia dari kekuasaan pemerintahan Belanda.
Pembangunan monumen ini dilakukan dengan perhitungkan
beberapa faktor penting. Titik pusat bangunan ini merupakan sebuah titik yang
secara imajiner menhubungkan beberapa titik penting di Yogyakarta yaitu kraton
jogja, Tugu Yogyakarta, Gunung merapi, Parang Tritis dan juga panggung krapyak.
Titik ini sendiri di sebut sebagai sumbu besar kehidupan dan penanda dari titik
imajiner ini sendiri berada pada lantai 3 bangunan monumen ini.
3.
PANTAI PARANGTRITIS
Pantai Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup
terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Sadranan, Baron, Kukup,
Krakal, Sundak, Pok Tunggal, Pulang Syawal dan Glagah. Parangtritis mempunyai
keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain
ombak yang besar juga ada gunung-gunung pasir di sekitar pantai,yang biasanya
di sebut gumuk. Objek wisata ini sudah di kelola oleh pihak Pemkab Bantul
dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan
souvenir khas Parangtritis.
Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang
dapat di sewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Parangtritis juga
merupakan tempat untuk olahraga udara.
Jarak Malioboro ke Pantai Parangtritis sekitar 28 km. Lokasi
ini dapat dicapai lewat sebuah desa bernama Kretek. yakni desa yang letaknya
dipinggir jalan Parangtritis. Saat Anda berada di posisi luar kota, ambil rute
jalan melalui Jl. Parangtritis, ikuti arah tersebut menuju ke selatan hingga sampai
ke Pantai Parangtritis. Rute inilah yang paling cepat dan lancar bagi para
wisatawan yang belum begitu mengenal seluk-beluk jalanan menuju wisata Pantai
Parangtritis Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta 55772.
Pantai
Parangtritis diyakini menjadi bagian dari perwujudan kesatuan trimurti untuk
Daerah Istimewa Yogyakarta. Yakni benda, icon ataupun lainnya yang sangat
melekat dengan sisi mistis kota Jogjakarta. Trimurti terdiri dari Gunung Merapi
yang mempunyai elemen api, Pantai Parangtritis yang mempunyai elemen air dan
Keraton Jogja berperan sebagai penyeimbang keduanya. Yang letak semuanya itu
membentuk garis lurus dari utara ke selatan daerah Jogja.
Mitos berkembang pula Misteri Pantai Parangtritis di
masyarakat setempat bahkan wisatawan dari luar pun percaya jika Pantai
Parangtritis adalah pintu gerbang Istana Kerajaan Laut Selatan merupakan bagian
dari daerah kekuasaan Ratu Selatan yang dipimpin oleh Nyai Roro Kidul. Sehingga
berlakulah saran tetapi mengarah pada larangan di pantai parangtritis untuk
wisatawan agar tidak memakai pakaian atau benda-benda yang berwarna hijau saat
berada di sana. Hal ini dikarenakan, konon, jika sampai Nyai Roro Kidul
tertarik, anda dapat diseret ke laut untuk diajak gabung atau menjadi
prajuritnya bila sampai beneran membawa warna hijau.
4.
TEBING BREKSI
Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di kawasan
Kabupaten Sleman. Lokasinya berada di
sebelah selatan Candi Prambanan, dan berdekatan dengan Candi Ijo serta kompleks
Keraton Boko. Lokasi wisata Tebing Breksi Jogja berada di Sambirejo, Prambanan,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelum
menjadi tempat wisata, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya adalah tempat
penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat
sekitar. Disekitar lokasi penambangan terdapat tempat – tempat pemotongan
batuan hasil penambangan untuk di jadikan bahan dekorasi bangunan.
Obyek wisata geo heritage ini bukan terbentuk secara
alami, melainkan berasal dari bukit batu biasa yang menjelma akibat terkikis
aktifitas penambangan bahan material bangunan oleh warga sekitar selama
bertahun-tahun lamanya sejak tahun 80-an dan menjadi sumber mata pencarian
warga.
Setelah peneliti melakukan kajian terhadap lokasi ini,
ditemukan kenyataan bahwa batuan kapur breksi yang ada di tempat itu adalah
endapan abu vulkanik dari gunung api Purba Nglanggeran di Gunung Kidul.
Dikarenakan hal tersebut, maka berarti kawasan ini termasuk dalam cagar budaya
yang harus dilestarikan.
Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini di tutup
oleh pemeritah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa
batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari
aktifitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan di
tetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan
penambangan.
Masyarakat sekitar memanfaat kan bekas penambangan tersebut
menjadi sebuah tempat wisata. Masyarakat mndekorasi lokasi bekas pertambangan
ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi.
5.
Taman Pintar
Taman Pintar adalah wahana wisata yang
terdapat di pusat kota Yogyakarta, tepatnya di jalan Panembahan Senopati No.
1-3, Yogyakarta, di kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat
wisata rekreasi maupun edukasi yang terbagi dalam beberapa zona.
Wahana
yang ada di Taman Pintar :
1. Wahana
Teather 3D
2. Program
kreativitas
3. Gedung
paud
4. Planetarium
5. Wahana
bahari
6. Wahana
di gedung kotak
7. Wahana
di gedung oval
8. Wahana
di gedung memorabilia
Sejarah Taman Pintar
Taman pintar yogyakarta merupakan sebuah obyek wisata sebagai
penunjang bidang pendidikan sains terutama bagi anak anak dan remaja. Latar
belakang dibangunya taman pintar adalah karena adanya perkembangan IPTEK di
penjuru dunia masakini sangatlah pesat. Semua kalangan masyarakat dengan semua
kebutuhannya melebur dalam perkembangan IPTEK.
Oleh karnanya sudah muncul kesadaran perlu adanya sarana pendukung yang
dapat membantu masyarakat terutama generasi muda dalam mengikuti perkembangan
masa. Selain itu pertimbangan bahwa yogyakarta telah mendapat label kota
pendidikan juga menjadi pendukung utama.
Dibangun dengan nama “ Taman Pintar” harapannya generasi
bangsa menjadi “pintar” dalam mengikuti
perkembangan IPTEK, pintar dalam mendalami IPTEK dan manfaatnya, serta pintar
menciptakan teknologi sendiri yang akan
bermanfaat bagi masyarakat luas.
6.
MALIOBORO
Sejarah jalan malioboro
Dalam bahasa sansekerta,kata “malioboro” bermakna karangan
bunga.itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika keraton mengadakan
acara besar maka jalan malioboro akan di penuhi dengan bunga.kata malioboro
juga berasal dari nama seorang kolonial inggris yang bernama ”marlborough” yang
pernah tinggal disana pada tahun 1811 sampai 1816 M. Pendirian jalan malioboro
bertepatan dengan pendirian keraton yoyakarta (kediaman sultan).
Perwujudan awal yang merupakan bagian dari konsep kota
jawa,jalan malioboro ditata sebagai sumbu imaginer utara-selatan yang
berkolerasi dengan Keraton ke Gunung merapi di bagian utara dan laut selatan
sebagai simbol supranatural.di era kolonial(1790-1945)pola perkotaan itu
terganggu oleh belanda yang membangun benteng
vredeburg (1790)di ujung selatan jalan malioboro.selain membangun benteng
belanda juga membangun dutch club (1822), the
dutch governor’s Residence (1830), java
bank dan kantor post untuk mempertahankan dominasi mereka di yogyakarta. Perkembangan
pesat terjadi pada masa itu yang di sebabkan oleh perdagangan antara orang
belanda dengan orang cina.dan juga di sebabkan adanya pembagian tanah di
sub-segmen jalan malioboro oleh sultan kepada masyarakat cina dan kemudian di
kenal sebagai distrik cina.
Akses
Malioboro merupakan kawasan wisata yang menjadi andalandari
kota yogyakarta sehingga banyak cara untuk santai ke tempat ini.dari terminal Giwangan
atau halte yang tersebar di kota Yogyakarta menggunakan bus kota jalur 4 dan
bus Transjogya trayek 3A atau 3B.
Fasilitas
Fasilitas dan akomodasi sebagai sarana penunjang yang
mendukung sektor kepariwisataan di
tempat ini sudah sangat lengkap. Hotel berbintang 5 sampai dengan hotel kelas
melati banyak tersedia di sekitar tempat ini seperti di jalan Mangkubumi, jalan
Dagen, jalan Sosro Wijayan, jalan Malioboro, jalan Suryatmajan dan jalan
Mataram. Serta mencari penginapan di bagian barat,yaitu di jalan Ngasem dan
daerah Wijilan yang letaknya tidak jauh dari Malioboro.
Rumah makan pun banyak tersebar di wilayah ini dengan menu
dan selera yang sangat beragam mulai dari warung angkringan (warung berbentuk
gerobak yang menyediakan makanan lokal), masakan khas Yogyakarta yang di
sajikan dalam suasana lesehan seperti gudeg,nasi goreng, sambel+lalapan dan
sebagainya. Tersedia juga restoran atau cafe yang menyediakan makanan masakan
cina, fast food atau masakan ala barat berupa steak, beef lasagna, dan
lain-lain.
Fasilitas lain berupa tempat tempat ibadah,polisi pariwisata,
pos informasi, kios money charger, ATM, warnet, tempat parkir dan lain-lain. Tersedia
juga kios yang menyediakan oleh-oleh makanan khas Yogyakarta yang berada di
jalan Mataram atau sebelah barat Malioboro yang menyediakan beragam jenis dan
bentuk oleh-oleh dan penganan khas Jogja seperti yangko, geplak, bakpia, berbagai
jenis keripik dan lain-lain
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya zaman dari
waktu ke waktu, yang kemudian di sebut sebagai era Globalisasi,
pengaktualisasian pengalaman-pengalaman Pancasila dan UUD 1945 dalam berbagai
bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia sangatlah penting. Ini
demi kebaikan dan kemajuan bersama.
Globalisasi tidak bisa dihindari, yang
bisa kita lakukan adalah menyesuikan nya dengan kehidupan yang bermoral dan
beragama di Indonesis. Jika kita hanya bisa menyesuaikan diri dengan era
Globalisasi tanpa menyaring dengan kebudayaan pancasila, maka hanya akan sia
sia saja dan justru akan mengalami kemunduran-kemunduran moral.
2.
Kritik dan Saran
Menurut saya, masih banyak hal-hal di
Indonesia yang perlu di perbaiki demi menyambut era Globalisasi. Bidang-bidang
dasar seperti poltik, ekonomi, sosial & budaya, serta hukum harus banyak
mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik.
Globalisasi tidak bisa kita hindari,
tetapi kita perlu untuk tetap menanamkan pengalaman nilai-nilai Pancasila dan
UUD 1945 demi terciptanya Indonesia yang lebih maju namun tetap mempertahankan
ciri ke-Indonesia-an-nya. Saya yakin meskipun secanggih-cangihnnya perubahan
zaman nanti, apabila kita tetap berpegang teguh terhadap kedua pedoman
tersebut, maka kehidupan negara ini akan menjadi semakin baik kedepannya, Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Goolge.com
-
LAMPIRAN
Foto Di Lokasi Candi Borobudur
Foto Di Taman Tebing Breksi
Foto Di Taman Taman Pintar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar