I am

Rabu, 25 April 2018

MAKALAH KUNJUNGAN LAPANGAN



MAKALAH
KUNJUNGAN LAPANGAN KE JOGJAKARTA
TAHUN 2018





Disusun Oleh:
 1. ANITA LAVEGA
2. ADRIANA MAULIDA
3. TSARA DEWI RAHAYU
4. DEKA TRI AGESTI
5. WIDYA SEPTIANI
6. STEVI AUHLIANI
7. TIARA EKA PUTRI
8. DINDA SHALSA AGISTIE
9. GESHA AMALIA GANITRI
10. ANOVA DWI SALSA
11. SANTI SUSANTI

SMP NEGERI 2 PASAWAHAN
KUNINGAN
2018










KATA PENGANTAR
        Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan perjalanan kunjungan lapangan ke Yogyakarta dengan lancar tanpa halangan apapun, sesuai waktu yang di tentukan.
        Setelah terselesaikanya laporan kunjungan lapangan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Pembuatan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia, Seni dan Budaya, IPA, IPS, PAI, PKn, TIK, PLH, Matematika, Bahasa Inggris.
        Terlaksananya rangkayan kegiatan kunjungan lapangan, hingga terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari fasilitas,dukungan,dan bantuan sebagai pihak,untuk itu kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tinggi kepada:
1.    Bapak Didi Mulyadi S.Pd. selaku Kepala SMPN 2 Pasawahan;
2.    Bapak Utum Supriyatna selaku Ketua Komite SMPN 2 Pasawahan;
3.    Bapak Husni Tamrin S.Pd.,MM. selaku ketua panitia kunjungan lapangan dan penanggungjawab kegiatan;
4.    Bapak Agung Purwandono M.Pd. selaku penanggung jawab kegiatan;
5.    Bapak Tiscuana S.Pd. selaku penanggung jawab kegiatan;
6.    Semua guru-guru yang mengikuti dan membantu kunjungan lapangan;
7.    Bapak Adhetia Angga P., S.Pd selaku pembimbing kelompok;
8.    Kepada kedua orangtua;
9.    Dan semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan kunjungan lapangan.

        Laporan ini masih jauh dari sempurna,untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan penulisan laporan di masa yang akan datang.
        Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa.
Pasawahan,     Maret 2018
Penulis,



LEMBAR PENGESAHAN

Pasawahan,   Maret 2018


            Mengetahui,                                                
            Kepala Sekolah,                                                  Pembimbing,



        DIDI MULYADI, S.Pd.                                  ADHETIA ANGGA P., S.Pd
        NIP. 19620724 198603 1 007






 
















DAFTAR ISI

A.   Kata Pengantar .................................................................................        i
B.   Lembar Pengesahan ..........................................................................       ii
C.   Daftar Isi ...........................................................................................      iii
D.   Perjalanan Kunjungan Lapangan.......................................................       1
E.    Kunjungan Lapangan Di Jogjakarta .................................................       2
1.  Candi Borobudur ..........................................................................       2
2.  Museum Monumen Jogja Kembali ................................................       4
3.  Pantai Parangtritis ........................................................................       5
4.  Tebing Breksi ................................................................................       6
5.  Taman Pintar ................................................................................       7
6.  Malioboro .....................................................................................       8
F.    Penutup ............................................................................................     10
G.   Daftar Pustaka ..................................................................................     11
H.   Lampiran ..........................................................................................     12












PERJALANAN KUNJUNGAN LAPANGAN

Tepat pukul 19.00 WIB, seluruh siswa berkumpul dan guru pendamping di wajibkan sudah berkumpul di SMP Negeri 2 Pasawahan. Pukul 19.30 WIB, seluruh siswa SMP Negeri 2 Pasawahan berangkat dari Pasawahan menuju Yogyakarta. Selama dalam perjalanan kami hanya memanfaatkan untuk beristirahat karena dilakukan pada malam hari. Semua menikmati perjalanan yang ditemani musik pengantar tidur. Keesokan harinya, tepat pukul 07.00 WIB, rombongan dari SMP Negeri 2 Pasawahan sampai di Candi borobudur. Tempat pertama yang dikunjungi di daerah Magelang Jawa Tengah. Mempelajari relief Candi Borobudur peninggalan kerajaan zaman dulu sampai pukul 10.00 WIB. Selajutnya kami melakukan perjalanan menuju Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali), sekitar pukul 13.30 WIB sampai pukul 14.30 WIB. Selanjutnya kami mengunjungi Pantai Parangtritis, sekitar pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB sambil menikmati matahari sore. Selanjutnya menuju hotel untuk beristirahat. Keesokan harinya kami mengunjungi Tebing Breksi, sekitar pukul 10.00 WIB kami sampai di Tebing Breksi sampai pukul 12.00 WIB. Selanjutnya menuju Taman Pintar sampai sekitar pukul 14.00 WIB, sebuah wahana pembelajaran yang sangat edukatif. Sekitar pukul 15.30 WIB kami mengunjungi Jalan Malioboro, pusat belanja di pusat kota Jogjakarta. Menikmati suasanan sore hari di kota Jogjakarta yang penuh dengan keramaian para wisatawan. Sekitar pukul 19.00 WIB kami berangkat menuju rumah di Kuningan. Sayonara...











KUNJUNGAN LAPANGAN DI JOGJAKARTA

1.      Candi Borobudur
Asal usul Candi Borobudur .
        Candi Borobudur merupakan Candi Budha terbesar di indonesia. Berdasarkan beberapa pendapat ahli sejarah, asal usul Candi Borobudur merupakan hasil dari peninggalan masa Dinasti Saylendra kerajaan mataram, tepatnya saat kerajaan ini di perintah oleh Raja Samaratungga. Para ahli berpendapat bahwa pembangunan Candi Borobudur selsai pada abad ke 8. Ada hal yang sampai sekarang masih menjadi misteri dari candi ini, apa itu? Sesuatu yang masih menjadi misteri candi borobudur adalah mengenai asal usul namanya.

        Beberapa mitos mengenai asal usul penamaan Candi Borobudur ada yang mengatakan bahwa Candi ini berasal dari kata “Samara Budhara” artinya gunung dengan lereng berteras teras. Sementara itu, ada juga yang berpendapat bahwa asal usul penamaan Borobudur dari dua kata yaitu Bore dan Budur. Bore memiliki arti Dasa tempat ditemukan candi, sementara budur memiliki arti purba. Pendapat tersebut di tulis dalam bukunya yang berjudul “ Sejarah Pulau Jawa”.

Berdirinya Candi Borobudur
        Berdasarkan bukti yang nyata pada isi tulisan di batu-batu yang terdapat di Candi Borobudur disitu disebutkan bahwa candi ini dibangun pada tahun 780 Masehi atau pada masa wangsa sanjaya berkuasa di kerajaan mataram. Proses pembangunan membutuhkan waktu yang lama hinnga dapat di selesaikan pada tahun 830 Masehi atau sekitar 50 tahun (saat Raja Samaratungga berkuasa).

Pembangunan Candi Borobudur
Ø Tahap pertama: Pembangunan dimulai pada tahun 780 Masehi, tahap pertama ini candi masih berupa bangunan kecil yang berbentuk teras bertumpuk berjumlah 3.Tahap ini mulanya bangunan di rancang berbentuk piramida kecil dan kemudian di hancurkan.
Ø Tahap kedua: Pembangunan pada tahap ke 2, jumlah teras bangunan yang semula berjumlah 3 kemudian di perbanyak. Hal ini di lakukan dengan di lebarkannya pondasi candi borobudur.
Ø Tahap ketiga: Tahap ini, perubahan pembangunan dilakukan lebih teliti. Puncak teras yang sebelumnya berjumlah 1 teras bundar kemudian di pindahkan dan di ganti dengan 3 teras berbentuk bundar.Selain itu, di setiap teras yang berada di puncak di bangun juga sebuah stupa.
Ø Tahap keempat & kelima: Tahap ini terjadi beberapa perubahan, meliputi menambahkan relief  baru,perubahan patung dan tangga di sepanjang  jalan candi. Dekorasi pada monumen pun di rubah namun simbolnya tetap sama.

Relief Candi Borobudur
        Keberadaan relief di Candi Borobudur merupakan karya seni tinggi yg memiliki nilai  tak terhingga dan sangat mahal harganya. Pada tahap pertama pembangunan candi, terdapat relief pada bagian kaki bangunan .
        Pada bagian dinding pertama, candi borobudur  terdiri dari empat relief meliputi 2  pada bagian serambi dan 2 di tembok tama. Relief di bagian serambi menggambarkan  tentang  Buddha dari lahir dan kisah hidupnya. Sementara itu, relief pada dinding utama menggambarkan kehidupan hingga mendapatkan pencerahan serta sang budha sebagai guru bertapa.
        Pada bagian ke lima terdapat  3 gambaran bagian atasnya. Relief bagian atas menggambarkan tentang seorang pemuda anak dari pedagang yang memiliki nama sudhana. Tokoh ini mencari pencerahan dengan berguru ke beberapa guru. Rata-rata relief di bagian atas menceritakan kehidupan tentang sudhana. Terdapat pula relief transportasi yang digunakan sudhana untuk berpergian yakni dengan gajah dan kereta kuda.
        Sementara itu, pada bagian terakhir relief yang terdapat di Candi Borobudurdibagian teras atas menceritakan tentang sudhana melakukan sumpah untuk menjadi Bodistava. Relief yang terdapatdi bagian paling atas ini menunjukan bahwa pada bagian ini merupakan bagian yang sangat dihormati  di bangunan Candi Borobudur . Relief-relief yang terdapat di gambarkan dengan tujuan para peziarah yang datang untuk mengikuti jejak sudhana .
2.           MUSEUM MONUMEN JOGJA KEMBALI
        Museum monumen yogya kembali adalah sebuah museum sejarah perjuangan kmrdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak di kunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.
        Museum monumen  dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai  dan di lengkapi dengan  ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu masuk di tuliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur didaerah wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 samoai dengan 29 Juni 1949.Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat  benda-benda koleksi: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum dalam suasana  perang kemerdekaan  1945-1949. Tandu dan dokar (kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar Jenderal  Soedirman juga disimpan di sini (di ruang museum nomor 2).
        Monumen yogya kembali di bangun pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara tradisional penamaa kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh kolonel Soegiarto , selaku wali kota madya Yogyakarta pada tahun 1983 . Nama Yogya kembali dipilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari peristiwa sejarah di tariknya tentara pendudukan Belanda dari ibu kota RI Yogyakarta pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini merupakan tanda awal bebasnya bangsa indonesia dari kekuasaan pemerintahan Belanda.
        Pembangunan monumen ini dilakukan dengan perhitungkan beberapa faktor penting. Titik pusat bangunan ini merupakan sebuah titik yang secara imajiner menhubungkan beberapa titik penting di Yogyakarta yaitu kraton jogja, Tugu Yogyakarta, Gunung merapi, Parang Tritis dan juga panggung krapyak. Titik ini sendiri di sebut sebagai sumbu besar kehidupan dan penanda dari titik imajiner ini sendiri berada pada lantai 3 bangunan monumen ini.   

3.           PANTAI PARANGTRITIS
        Pantai Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Sadranan, Baron, Kukup, Krakal, Sundak, Pok Tunggal, Pulang Syawal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga ada gunung-gunung pasir di sekitar pantai,yang biasanya di sebut gumuk. Objek wisata ini sudah di kelola oleh pihak Pemkab Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis.
        Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat di sewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Parangtritis juga merupakan tempat untuk olahraga udara.
        Jarak Malioboro ke Pantai Parangtritis sekitar 28 km. Lokasi ini dapat dicapai lewat sebuah desa bernama Kretek. yakni desa yang letaknya dipinggir jalan Parangtritis. Saat Anda berada di posisi luar kota, ambil rute jalan melalui Jl. Parangtritis, ikuti arah tersebut menuju ke selatan hingga sampai ke Pantai Parangtritis. Rute inilah yang paling cepat dan lancar bagi para wisatawan yang belum begitu mengenal seluk-beluk jalanan menuju wisata Pantai Parangtritis Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta 55772.
             Pantai Parangtritis diyakini menjadi bagian dari perwujudan kesatuan trimurti untuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Yakni benda, icon ataupun lainnya yang sangat melekat dengan sisi mistis kota Jogjakarta. Trimurti terdiri dari Gunung Merapi yang mempunyai elemen api, Pantai Parangtritis yang mempunyai elemen air dan Keraton Jogja berperan sebagai penyeimbang keduanya. Yang letak semuanya itu membentuk garis lurus dari utara ke selatan daerah Jogja.
        Mitos berkembang pula Misteri Pantai Parangtritis di masyarakat setempat bahkan wisatawan dari luar pun percaya jika Pantai Parangtritis adalah pintu gerbang Istana Kerajaan Laut Selatan merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan yang dipimpin oleh Nyai Roro Kidul. Sehingga berlakulah saran tetapi mengarah pada larangan di pantai parangtritis untuk wisatawan agar tidak memakai pakaian atau benda-benda yang berwarna hijau saat berada di sana. Hal ini dikarenakan, konon, jika sampai Nyai Roro Kidul tertarik, anda dapat diseret ke laut untuk diajak gabung atau menjadi prajuritnya bila sampai beneran membawa warna hijau.

4.           TEBING BREKSI
        Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di kawasan Kabupaten Sleman. Lokasinya  berada di sebelah selatan Candi Prambanan, dan berdekatan dengan Candi Ijo serta kompleks Keraton Boko. Lokasi wisata Tebing Breksi Jogja berada di Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
        Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya adalah tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Disekitar lokasi penambangan terdapat tempat – tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk di jadikan bahan dekorasi bangunan.
Obyek wisata geo heritage ini bukan terbentuk secara alami, melainkan berasal dari bukit batu biasa yang menjelma akibat terkikis aktifitas penambangan bahan material bangunan oleh  warga sekitar selama bertahun-tahun lamanya sejak tahun 80-an dan menjadi sumber mata pencarian warga.
Setelah peneliti melakukan kajian terhadap lokasi ini, ditemukan kenyataan bahwa batuan kapur breksi yang ada di tempat itu adalah endapan abu vulkanik dari gunung api Purba Nglanggeran di Gunung Kidul. Dikarenakan hal tersebut, maka berarti kawasan ini termasuk dalam cagar budaya yang harus dilestarikan.

        Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini di tutup oleh pemeritah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktifitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan di tetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan penambangan.
        Masyarakat sekitar memanfaat kan bekas penambangan tersebut menjadi sebuah tempat wisata. Masyarakat mndekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi.

5.           Taman Pintar
        Taman Pintar adalah wahana wisata yang terdapat di pusat kota Yogyakarta, tepatnya di jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta, di kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasi maupun edukasi yang terbagi dalam beberapa zona.
Wahana yang ada di Taman Pintar :
1.       Wahana Teather 3D
2.       Program kreativitas
3.       Gedung paud
4.       Planetarium
5.       Wahana bahari
6.       Wahana di gedung kotak
7.       Wahana di gedung oval
8.       Wahana di gedung memorabilia

Sejarah Taman Pintar
        Taman pintar yogyakarta merupakan sebuah obyek wisata sebagai penunjang bidang pendidikan sains terutama bagi anak anak dan remaja. Latar belakang dibangunya taman pintar adalah karena adanya perkembangan IPTEK di penjuru dunia masakini sangatlah pesat. Semua kalangan masyarakat dengan semua kebutuhannya melebur dalam perkembangan IPTEK.  Oleh karnanya sudah muncul kesadaran perlu adanya sarana pendukung yang dapat membantu masyarakat terutama generasi muda dalam mengikuti perkembangan masa. Selain itu pertimbangan bahwa yogyakarta telah mendapat label kota pendidikan juga menjadi pendukung utama.

        Dibangun dengan nama “ Taman Pintar” harapannya generasi bangsa menjadi “pintar”  dalam mengikuti perkembangan IPTEK, pintar dalam mendalami IPTEK dan manfaatnya, serta pintar menciptakan teknologi sendiri yang akan  bermanfaat bagi masyarakat luas.

6.           MALIOBORO
Sejarah jalan malioboro
        Dalam bahasa sansekerta,kata “malioboro” bermakna karangan bunga.itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika keraton mengadakan acara besar maka jalan malioboro akan di penuhi dengan bunga.kata malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial inggris yang bernama ”marlborough” yang pernah tinggal disana pada tahun 1811 sampai 1816 M. Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian keraton yoyakarta (kediaman sultan).

        Perwujudan awal yang merupakan bagian dari konsep kota jawa,jalan malioboro ditata sebagai sumbu imaginer utara-selatan yang berkolerasi dengan Keraton ke Gunung merapi di bagian utara dan laut selatan sebagai simbol supranatural.di era kolonial(1790-1945)pola perkotaan itu terganggu oleh belanda yang membangun benteng vredeburg (1790)di ujung selatan jalan malioboro.selain membangun benteng belanda juga membangun dutch club (1822), the dutch governor’s Residence (1830), java bank dan kantor post untuk mempertahankan dominasi mereka di yogyakarta. Perkembangan pesat terjadi pada masa itu yang di sebabkan oleh perdagangan antara orang belanda dengan orang cina.dan juga di sebabkan adanya pembagian tanah di sub-segmen jalan malioboro oleh sultan kepada masyarakat cina dan kemudian di kenal sebagai distrik cina.

Akses
        Malioboro merupakan kawasan wisata yang menjadi andalandari kota yogyakarta sehingga banyak cara untuk santai ke tempat ini.dari terminal Giwangan atau halte yang tersebar di kota Yogyakarta menggunakan bus kota jalur 4 dan bus Transjogya trayek 3A atau 3B.

Fasilitas
        Fasilitas dan akomodasi sebagai sarana penunjang yang mendukung  sektor kepariwisataan di tempat ini sudah sangat lengkap. Hotel berbintang 5 sampai dengan hotel kelas melati banyak tersedia di sekitar tempat ini seperti di jalan Mangkubumi, jalan Dagen, jalan Sosro Wijayan, jalan Malioboro, jalan Suryatmajan dan jalan Mataram. Serta mencari penginapan di bagian barat,yaitu di jalan Ngasem dan daerah Wijilan yang letaknya tidak jauh dari Malioboro.
        Rumah makan pun banyak tersebar di wilayah ini dengan menu dan selera yang sangat beragam mulai dari warung angkringan (warung berbentuk gerobak yang menyediakan makanan lokal), masakan khas Yogyakarta yang di sajikan dalam suasana lesehan seperti gudeg,nasi goreng, sambel+lalapan dan sebagainya. Tersedia juga restoran atau cafe yang menyediakan makanan masakan cina, fast food atau masakan ala barat berupa steak, beef lasagna, dan lain-lain.

        Fasilitas lain berupa tempat tempat ibadah,polisi pariwisata, pos informasi, kios money charger, ATM, warnet, tempat parkir dan lain-lain. Tersedia juga kios yang menyediakan oleh-oleh makanan khas Yogyakarta yang berada di jalan Mataram atau sebelah barat Malioboro yang menyediakan beragam jenis dan bentuk oleh-oleh dan penganan khas Jogja seperti yangko, geplak, bakpia, berbagai jenis keripik dan lain-lain







PENUTUP
1.    Kesimpulan
        Seiring dengan berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang kemudian di sebut sebagai era Globalisasi, pengaktualisasian pengalaman-pengalaman Pancasila dan UUD 1945 dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia sangatlah penting. Ini demi kebaikan dan kemajuan bersama.
        Globalisasi tidak bisa dihindari, yang bisa kita lakukan adalah menyesuikan nya dengan kehidupan yang bermoral dan beragama di Indonesis. Jika kita hanya bisa menyesuaikan diri dengan era Globalisasi tanpa menyaring dengan kebudayaan pancasila, maka hanya akan sia sia saja dan justru akan mengalami kemunduran-kemunduran moral.
2.    Kritik dan Saran
        Menurut saya, masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu di perbaiki demi menyambut era Globalisasi. Bidang-bidang dasar seperti poltik, ekonomi, sosial & budaya, serta hukum harus banyak mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik.
        Globalisasi tidak bisa kita hindari, tetapi kita perlu untuk tetap menanamkan pengalaman nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 demi terciptanya Indonesia yang lebih maju namun tetap mempertahankan ciri ke-Indonesia-an-nya. Saya yakin meskipun secanggih-cangihnnya perubahan zaman nanti, apabila kita tetap berpegang teguh terhadap kedua pedoman tersebut, maka kehidupan negara ini akan menjadi semakin baik kedepannya, Amin.
 














DAFTAR PUSTAKA

-         www.wikipedia.com
-         Goolge.com
-          







LAMPIRAN
 
 
                                                      Foto Di Depan Candi Borobudur

                                                       Foto Di Lokasi Candi Borobudur

                                                       Foto Di Taman Tebing Breksi

                                     Foto Di Taman Taman Pintar